Peneliti telah banyak mengupas penyebab dan mencari upaya pencegahan banjir di Jakarta. Umumnya penelitian berfokus dengan metode hidrologi. Tapi Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeneristekdikti), memilih penelitian dengan metode lain.
Ia pun menjelaskan, secara runut, bagaimana fungsi dan alat-alat deteksi yang digunakan pada IOP. Pertama, Radiosonde dan Radiometer, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi mekanisme pembentukan awan. Kedua alat tersebut, disandingkan secara bersamaan. Handoko mengatakan, alat tersebut terbatas, mengingat harganya yang sangat mahal.
Kemudian, Mobile Rain Radar, akan digunakan untuk melihat distribusi hujan dari ketinggian 7 ribu meter sampai ke bawah. Distribusi hujan dikatakan menjadi poros penting untuk memberikan gambaran aliran air di daratan. “Jadi hujan tidak hanya kita lihat di permukaan, tapi juga sampai ke atas,” katanya. Handoko mengatakan sebelum terjadi hujan besar, tim akan memasang Mobile Rain Radar. Alat ini akan menjadi patokan untuk memberikan peringatan dini.
selengkapnya : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/725079-begini-cara-kerja-teknologi-prediksi-banjir-jakarta
No comments:
Post a Comment